Sistem pembakaran dalam PLTU dimulai dari coal storage (stockpile) batu bara diangkut dengan belt conveyor menuju boiler house dan disimpan di dalam coal bunker setelah itu menuju coal feeder, pulverizer, coal pipes dan combustion burner,. Dalam bangunan PLTU, coal bunker berfungsi sebagai tempat penampung batubara yang akan didistribusikan ke pulverizer melalui coal feeder.
Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk/tepung (pulverized coal). Penggilingan batu bara menjadi serbuk dilakukan mill pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill, batubara digiling hingga berukuran 200 mesh (200 bagian/inchi). Disebut bowl-mill karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan grinder. Pemasukan batu bara dari coal bunker ke pulverizer diatur dengan coal feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur dari control room.
Batu bara yang sudah digiling menjadi serbuk ditiup dengan udara panas (udara primer) dari pulverizer menuju combustion burner melalui pipa-pipa coal piping. Pada saat start up, pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batu bara, tetapi terlebih dahulu mempergunakan bahan bakar minyak (Fuel Oil). Baru setelah beban mencapai 30% tetapi kenyataannya dilapangan baru bisa bila beban lebih dari 50%. Batu bara pelan-pelan mulai masuk menggantikan minyak. Maka selain coal piping, burner juga terhubung dengan oil pipe, atomizing air dan scavanging air pipe yang berfungsi untuk mensuplai BBM.Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukung dengan sistem suplai udara dan sistem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik
Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk/tepung (pulverized coal). Penggilingan batu bara menjadi serbuk dilakukan mill pulverizer yang dikenal juga dengan nama bowl-mill, batubara digiling hingga berukuran 200 mesh (200 bagian/inchi). Disebut bowl-mill karena di dalamnya terdapat mangkuk (bowl) tempat batu bara ditumbuk dengan grinder. Pemasukan batu bara dari coal bunker ke pulverizer diatur dengan coal feeder, sehingga jumlah batu bara yang masuk ke pulverizer bisa diatur dari control room.
Batu bara yang sudah digiling menjadi serbuk ditiup dengan udara panas (udara primer) dari pulverizer menuju combustion burner melalui pipa-pipa coal piping. Pada saat start up, pembakaran tidak langsung dilakukan dengan batu bara, tetapi terlebih dahulu mempergunakan bahan bakar minyak (Fuel Oil). Baru setelah beban mencapai 30% tetapi kenyataannya dilapangan baru bisa bila beban lebih dari 50%. Batu bara pelan-pelan mulai masuk menggantikan minyak. Maka selain coal piping, burner juga terhubung dengan oil pipe, atomizing air dan scavanging air pipe yang berfungsi untuk mensuplai BBM.Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukung dengan sistem suplai udara dan sistem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik
Dalam kesempatan ini kami akan sedikit membahas mengenai kerusakan dan solusi salah satu element penting dalam system power plant yang berbahan bakar batu bara yaitu COAL PIPE.
KEBOCORAN PADA ELBOW COAL PIPE
Kebocoran pada Elbow Coal Pipe ini sering terjadi hampir disemua pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Kerusakan ini disebabkan karena gesekan antara batubara yang terus menerus di dalam pipa Coal pipe terutama pada bagian Elbow. Seiring berjalanya waktu pada elbow coal pipe meski sudah di lapis dengan menggunakan CERAMIC LINING TILE/ Keramik Lining pada akhirnya akan terlepas juga.
Jika sudah begini gimana solusinya ??? Ya diganti yang baru tentu saja!!!
Tapi tidak semudah itu, butuh waktu berbulan-bulan untuk melakukan penggantian seluruh Elbow Coal pipe dan tentunya dengan biaya yang tidak sedikit pula.
Truss gimana solusi paling efektif nya???
Di Tambal / System Dubbling / Dilapis
Lho kok di tambal ?? Kayak baju aja...
Kurangnya waktu yang disediakan untuk setiap Inspeksi pada setiap Unit pembangkit untuk penggantian Elbow Coal pipe menjadikan alasan kenapa Coal Pipe jarang diganti yang baru setelah terjadi kebocoran sana sini.
Material buat nambalnya pake apa ???
Tentu saja menggunakan material yang sama dengan material Coal Pipe eksisting yaitu Pipa Carbon Steel (Rata rata yang dipakai diseluruh pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara).
Caranya sangatlah mudah efektif, murah serta bisa bertahan lama.Gimana Cara aplikasinya ???
HUBUNGI KAMI DI :
PT. GARDA TUMARITIS NUSANTARA
Jl. Sunyaragi No.8 Komplek PLTU Suralaya - Meraak - Cilegon - Banten, 42439
Telp. 081315500855 - 08185521892 - 081911194489
Email: ptgardatumaritisnusantara@gmail.com
Website: gardatumaritis.blogspot.co.id
Eemmm... yaa..ya..yaa... Kuat berapa lama setelah di tambal ???Menurut pengalaman kami dengan menggunakan system ini mampu bertahan hingga 3 - 4 Tahun tergantung kadar batu bara itu sendiri. Semakin bagus batubara maka semakin awet pula elbow coal pipenya ( Ini teori lapangan saya lho...)
Ada contoh foto hasil pekerjaanya nggak ???Kebetulan saat ini kami sedang melakukan inspeksi di Unit Pembangkitan PLTU Suralaya Unit 2.
Berikut sedikit penampakanya :
Keyword : #elbowcoalpipe # coal pipe # elbow #boiler #coalhandling #indonesiapower #batubara #inspeksielbowcoalpipe #pipacoalpipe #pltusuralaya #elbowbocor #elbow #unit2 #OHUnit2
Trimakasih gan infonya, akan saya coba presentasikan syatem ini... sukses terus
ReplyDeleteOK gan, semoga sukses presentasinya...
DeleteSupaya bisa cepak kita bekerjasama..
Salam sukses